This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

06 November, 2008

PAUD (Model Konstruktivis)

Pendidikan ANak Usia Dini
(Model Konstruktivis)
by. kongkoh


MODEL KONSTRUKTIVIS
Model konstruktivis didasarkan pada teori belajar dari Jean Piaget (1896-1980) dan Lev Vygotsky (1896-1934)
Bagaimana Belajar Anak dalam Model Konstruktivis
Piaget dan Vygotsky menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses yaitu dibawah kendali atau control dari si pembelajar (learner) atau motivasi dari dalam. Piaget berpendapat bahwa tidak semua pengetahuan diperoleh dengan cara yang sama. Beberapa dari jenis pengetahuan, seperti konsep panas, dapat dipelajari hanya dari pengelaman dengan benda-benda. Kita tidak belajar tentang panas sampai kita terbakar. Jadi sifat-sifat dari objek seperti tekstur, bentuk, fungsi dan lain-lain yaitu dipelajari melalui pengalaman. Bahasa dan social bagaimanapun tidak dapat dipelajari dari pengalaman tapi hanya dari orang lain. Pengetahuan logika matematika yang mana termasuk didalamnya kita mengetahui tentang matematika, seriation, klasifikasi, dan lain sebagainya hanya dapat diperoleh dari interaksi mental dengan benda-benda yang bersifat phisik.
Contoh, jika anda membiarkan melepas anak usia tiga tahun di dalam kelas, dia akan mengeksplorasi sesuatu tentang meja-meja yang ada dalamnya. Dia akan segera tahu meja-meja tersebut mempunyai sifat yang keras, permukaan yang halus atau licin. Bagaimana pun buka jumlah yang bisa membantu anak mengetahui nama meja, tapi kita terapkan untuk mengetahui anak potongan-potongan dari meja tersebut. Dia bisa belajar kata dari seseorang yang ada dalam kelompok social dia.
Vygotsky mengakui bahwa anak-anak belajar memilki suatu hubungan yang besar antara lingkungan dari benda-benda yang di manipulasi, Dia menyebut ini jenis belajar yang spontan. Dia juga mengidentifikasi jenis belajar lainnya yaitu tipe belajar secara ilmiah (scientific). Vygotsky percaya semua belajar adalah memediasi kelompok social, menghitunga adalah sesuatu yang penting dalam kelompok social.
Vygotsky percaya juga bahwa anak-anak hanya mampu belajar benda-benda yang pasti, tapi tetap memerlukan bantuan orang yang usianya diatas anak atau orang yang memiliki keterampilan diatasnya. Konsep memberikan batuan dalam teori Vygotsky disebut dengan zone of proximal development (ZPD).
Para penganut konstruktivis percaya bahawa keinginan anak-anak untuk belajar. Kaum konstruktivis percaya anak-anak membangun pemahaman mereka sendiri dan melanjutkannya ke pengalaman dan pengetahuan baru. Contoh di usia tiga tahun anak-anak tidak mempunyai konsep waktu. Dari usia empat tahun, bagaimanapun sebagian besar mengetahui untuk menyebutkan waktu atau jam dan mengetahui apa yang harus dilakuan pada waktu atau jam tertentu misalnya diwaktu pagi saatnya sarapan pagi dan diwaktu malam untuk tidur. Dari usia enam tahun anak dapat mampu membaca sebuah waktu atau jam atau mengatakan waktu pada jam digital.
Pembelajaran dalam program konstruktivis dilakukan dalam bentuk individual dan kelompok-kelompok kecil. Pembelajaran kelompok secara keseluruhan jarang terjadi. Pembelajaran juga jarang melibatkan guru dalam memberikan informasi kepada siswa. Guru bertugas mengurutkan pengalaman dengan melibatkan siswa dan menjawab pertanyaan siswa. Pemberian pertanyaan kepada siswa tidak termasuk kedalam tujuan program konstruktivis.
Dalam program konstruktivis, kurikulum yaitu merencanakan pengalaman anak yang dipilih berdasarkan keinginan anak atau menunjukan pada area baru dimana anak-anak bisa tertarik. Dalam program konstruktivis anak-anak belajar mengenai fakta-fakta seperti menemukan informasi, menganalisis data dan menyimpulkan. Anak-anak lebih banyak belajar fakta-fakta dan konsep-konsep yang bersifat kontekstual.
Contoh, anak-anak belajar tentang tumbuh-tumbuhan. Mereka boleh belajar mengidentifikasi dan mengklasifikasi daun dari berbagai jenis pohon dan bisa ikut serta dalam eksperimen untuk menemukan fungsi dari daun-daun. Untuk menguji dari pengalaman yang telah dilakukan guru bisa meminta anak-anak untuk memberikan kesimpulan tentang yang mereka observasik,

Daftar Pustaka

Jo Ann brewer. 2007. Introduction to Early Childhood Education (Preschool through primasy Grades) sixth edition. Person. New York

PAUD Model Behavior

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(Model Behavior)
by. kongkoh
Model behavior yaitu berdasarkan pada teori-teori belajar Edward Thorndike dan B.F. Skinner. Pada dasarnya teori-teori ini menjelaskan perilaku dalam istilah dari sebuah stimulus dan sebuah respon serta operant conditioning. Tiga komponen kunci dalam model behavioris :
1. Reinforcement schedule yaitu menetapkan bahwa suatu respon yang spesifik
2. Shaping of behavior (Pembentukan perilaku) yaitu perubahan perilaku melalui gajaran dan hukuman. Jika seorang anak mengacau kelompok, seorang guru boleh memutuskan untuk mengganti perilaku anak melalui tidak memperdulikannya semua perilaku pengacau dan memberikan hadiah kepada perilaku yang baik.
3. perilaku dapat di padamkan.
Belajar dalam model Behaviorist
Para aliran behavior berpendapat, seorang anak memperoleh pengetahuan dari interaksi yang berulang-ulang dengan lingkungan. Konsekuensi dari interaksi ini adalah ganjaran dan hukuman dimana yang menentukan apakah interaksi akan di ulang. Mengajar yang efektif harus hati-hati dalam memilih stimulus. Adapun ganjaran dan hukuman tergantung dari anak merespon stimulus tersebut. Kalang behavior berpendapat bahwa akumulasi pengetahuan seorang anak melalui pengulangan. Proses belajar dalam konsep behavior adalah bahwa belajar harus diarahkan oleh orang dewasa yang mengkontrol rangkaian dari stimulus dan system pengganjaran (Roopnarine and Johnson 2000).
Dalam model pembelajaran langsung (direct instruction model), berfokus pada prestasi yang merupakan tujuan dari akademik, khususnya dalam hal membaca, menghitung dan bahasa. Pelajaran diberikan kepada anak yaitu untuk membentuk perilaku di dalam kelompok kecil dan harus hati-hati dalam mengurutkannya. Masing-masing pelajaran termasuk didalamnya kegiatan dirancang untuk memotivasi siswa dan menarik perhatian siswa. Contoh, jika seorang siswa diberikan dalam proses pembelajaran diberikan informasi baru lalu siswa dapat merespon dengan baik informasi tersebut maka siswa tersebut diberikan ganjaran. Tapi jika siswa meresponnya salah, siswa diberikan pengulangan pelajaran sampai responnya benar dan jika sudah dapat memberikan respon dengan benar maka siswa tersebut diberikan ganjaran.
Perilaku anak di control oleh sebuah system yaitu ganjaran dan hukuman. Contoh, ketika anak masuk ke ruangan di pagi hari dan mereka melepaskan sepatunya tanpa harus diingatkan, guru boleh memberikan ganjaran berupa sebuah tanda. Ganjaran dapat diberikan dengan memberikan waktu belajar yang lebih atau memberikan kegiatan yang special.
Guru yang mengikuti model pembelajaran langsung (direct instruction model) diaharapkan memahami dan mampu menggunakan waktu penguatan, pembentukan perilaku dan menghilangkan perilaku agar tujuan akademik dan perilaku tercapai. Bereiter dan Englemann menggambarkan bagaimana menggunakan metode tersebut :
1. langkah cepat (fast pace). Selama 20 menit sebanyak 500 respon diperlukan oleh masing-masing siswa. Biasanya lima atau lebih jenis perbedaan
2. mengurangi tugas dengan perilaku yang tidak relevan. Guru mengkontrol
3. kekuatan penkanan pada respon verbal. Hal ini harus disesuaikan agar anak-anak dapat mencapai hasil yang maksimal
4. harus hati-hati dalam membuat perencanaan unit-unit pembelajaran yang dilanjutkan dengan umpan balik.
5. diperlukan kerja keras. Anak-anak perlu diperhatikan atas kerja keras yang mereka lakukan dan mereka harus diberikan penghargaan atas kerja keras yang telah dilakukannya.
Dengan model pembelajaran yang diarahkan (direct instruction model) ruang kelas diciptakan dengan sederhana dan ada beberapa aktivitas yang dibatasi. Bereiter dan Engelmann (1966) menjelaskan mengenai aktivitas yang dibatasi yaitu pada penggunaan mainan. Mainan seharusnya dibatasi pada bentuk papan, teka-teki menyusun potongan-potongan gambar (jigsaw puzzle), buku, menggambar dari bahan-bahan bekas, Cuisenaire rods, miniature rumah, gudang dan kumpulan binatang. Kertas, crayon, dan kapur juga disediakan untuk permainan yang ekspresif. Mainan motor seperti sepeda roda tiga dan gerbong kereta, dan peralatan memanjat tidak diperlukan dalam program ini. Neisworth dan Buggey (1993) meringkas bagaimana dasar prosedur guru yang harus dilakukan dalam pelaksanaan program behavior :
  • membangun perilaku dengan memberikan ganjaran, abaikan perilaku yang tidak menyenangkan. Ganjaran yang baik adalah sesuatu yang alami atau dorongan dari dalam untuk sebuah aktivitas. Memberikan hadiah seharusnya hanya digunakan ketika diperlukan. 
  • Keterampilan mengajar dalam membuat stimulasi atau dalam lingkungan yang sebenranya dimana keterampilan yang diharapkan 
  • Praktek mengenai apa yang anda ajarkan. Siswa akan mengimitasi atau meniru perilaku guruMengajarakan perilaku adalah didefinisikan sebagai membedakan yang lain. Merencanakan tahapan perkembangan dengan tepat untuk masing-masing anakMemilih ganjaran harus tetap untuk memotivasi anak. Anak-anak mempunyai pilihan yang berbeda, tidak semua anak bisa menikmati kegiatan, ganjaran atau keadaan lingkungan yang sama. 
  • Belajar terjadi ketika anak berinteraksi dengan lingkungan 
  • Perencanaan secara umum digunakan untuk membentuk dan mengkontrol stimulus.
  • Mengevaluasi keterampilan diperlukan dengan memperhatikan waktu, setting, dan anak Yakinkan anak-anak mempunyai kesempatan untuk berlatih keterampilan belajar secara berkala. Yang paling bagus apa yang dipelajari siswa, pada suatu waktu dapat gunakan untuk dapat belajar lebih baik.
Tujuan Model Behavior
Tujan yang paling penting dari model behavior adalah untuk mencapaian kemampuan akademik dalam bidang bahasa, membaca, dan aritmatika. Anak-anak juga diharapkan untuk belajar menjawab pertanyaan dari guru dengan jelas dan melengkapi kalimat dan melakukan dengan isyarat. Pengembangan pembelajaran langsung dipercaya dapat mengembangkan kemampuan akademik anak yang akan dikembangkan menjadi konsep diri.
Model behavior memfokuskan pada pengembangan intelektual, yang mana diartikan seperti belajar dari isi dan fakta, tidak seperti pengembangan kemampuan intelektual secara umum. Misalnya pengembagan phisik, social maupun emosional. Tapi model behavior menekankan pada pelajaran bahasa, matematika dan membaca.


Sumber :
Jo Ann brewer. 2007. Introduction to Early Childhood Education (Preschool through primay Grades) sixth edition. NewYork: Pearson