This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

16 May, 2016

Gaya Pola Asuh Baumrind (Parenting Style)

Gaya Pola Asuh Baumrind (Parenting Style)
by. Icam Sutisna



Pada kesempatan ini saya akan menulis tentang parenting style atau biasa disebut dengan gaya pola asuh. Gaya pola asuh yang saya tulis disini merujuk pada pendapatnya Diana Baumrind atau lebih dikenal dengan Baumrind's Parenting Styles. 

Menurut Baumrind ada 4 (empat) gaya pola asuh. Namun sebelum saya menuliskan keempat gaya pola asuh yang dikemukakan oleh Baumrind, saya akan sedikit memberikan deskripsi awal tentang pola asuh yang dikemukakan oleh Baumrind karena menurut saya ini hal penting yang harus dijelaskan. Berdasarkan sumber-sumber yang saya baca (lihat sumber literatur) ditemukan bahwa pola asuh menurut Baumrind yang ditulis oleh beberapa buku ada sedikit hal yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari:

Pertama, Istilah yang digunakan tidak sama antara satu buku dengan buku lainnnya. Maksudnya yaitu ada beberapa istilah yang saya temukan baik dari buku maupun artikel di laman web. Saya coba mengumpulkan istilah-istilah tersebut yang saya temukan baik dari buku maupun laman web. Berikut ini istilah-istilah tersebut: "authoritarian, authoritative, neglectful, indulgent" (Santrock, 404-405). "authoritative, authoritarian, permissive, neglectful" (Arnet, 643). "authoritarian, authoritative, permissive, univolved" (Presley dan McCormick, 305). Dan yang lebih mencolok adalah istilah yang saya temukan di beberapa laman web yang menyebutkan bahwa pola asuh Baumrind diantaranya yaitu pola asuh demokrasi. Bagaimana sudah terlihat kan perbedaan yang saya maksud dari keempat pola asuh yang dikemukakan oleh Baumrind. Itulah istilah-istilah pola asuh yang saya temukan dari beberapa buku dan laman web. Lalu mana yang benar dari istilah-istilah tersebut? tentu sulit kalau saya yang menentukan ini yang benar atau itu yang salah, yang sudah pasti menurut saya apa yang ditulis dalam buku tersebut semuanya benar. Kenapa saya bilang itu semua benar? sebab saya melihat kutipan yang ada dalam buku-buku tersebut merujuk pada sumber buku aslinya yaitu bukunya Diana Baumrind. Hanya ada satu yang saya tidak rekomendasikan yaitu pola asuh demokrasi. Kenapa saya tidak rekomendasikan karena kutipannya tidak jelas dan kutipannya tersebut tidak sampai pada bukunya Diana Baumrind. dan dari beberapa sumber yang saya baca  tidak ada satu pun Baumrind yang menyebutkan pola asuh demokrasi. Adapun pola asuh demokrasi yang saya temukan yaitu gaya pola asuh yang dikemukakan oleh Hurlock, Hardy, dan Heyes (Fathi, 53). Sudah jelas kan sekarang? atau masih bingung? Jadi bagi teman-teman yang ingin membuat tulisan tentang pola asuh menurut Baumrind ya silahkan mau pakai istilah yang mana seperti yang dituliskan diatas. Kalau bagi saya sendiri mengabil dari istilah yang familiar dan istilah tersebut sebetulnya sama maknanya walaupun penulisan istilahnya berbeda. Berikut ini empat gaya pola asuh yang saya simpulan sendiri berdasarkan alasan yang saya kemukakan tadi yaitu pola asuh authoritarian, authoritative, permissive, dan neglectful.

Kedua, jumlah gaya pola asuhnya juga antara satu buku dengan buku lainnya tidak sama. Awalnya saya sedikit bingung kenapa ini kok bisa beda-beda, misalnya yang saya temukan dalam bukunya Fathi (2011: 53) didalam buku tersebut ia menuliskan ada 3 (tiga) gaya pola asuh menurut Baumrind, yaitu : authoritarian, authoritative, permissive. Mungkin beberapa buku juga mungkin masih ada yang menuliskan gaya pola asuh Baumrind hanya tiga. Bagi saya ini membingungkan kenapa bisa begini. Buku yang satu menuliskan ada empat gaya pola asuh dan buku yang lainnya menuliskan hanya tiga gaya pola asuh. Akhirnya saya putuskan untuk mencari tahu kenapa hal ini terjadi. Saya cari buku-buku yang bahas tentang pola asuh menurut Baumrin, dan Alhamdulillah saya menemukan jawaban masalah tersebut pada buku Encyclopedia Of Children Adolescents, And The Media. Dalam buku tersebut dituliskan bahwa pada tahun 1980an, Baumrind menambahkan satu pola asuh yaitu pola asuh neglectful (neglectful parents). Jadi apabila ada buku yang menuliskan hanya 3 (tiga) gaya pola asuh menurut Baumrind tidak salah karena memang tahun 1970an Baumrind mengidentifikasi tiga gaya pola asuh tersebut. Tetapi setelah tahun 1980an gaya pola asuh Baumrind ia tambahkan menjadi empat yaitu authoritarian, authoritative, permissive dan neglectful. 

Demikian deskripsi singkat yang dapat saya tuliskan mudah-mudahan dapat memberikan informasi yang bermanfaat. 


Sumber : 

Arnet, Jeffrey Jensen (Ed). 2007. Encycolpedia of  Children Adolescents and the Media. London : Sage Publications.

Fathi, Bunda. 2011. Mendidik Anak Dengan Al-Quran Sejak Janin. Jakarta: Grasindo.


Santrock, John W. 2010. Child Development. An Introduction Thirteenth edition. New York: McGraw Hill.


Pressley, Michael dan Christine B. McCormick. 2007. Child and Adolescent Development  For Educator. New York: The Guildford Press.





15 May, 2016

tugas 3 semester 5


Jawablah pertanyaan dibawah ini.
  1. Coba anda jelaskan apa yang dimaksud oleh Marshall MacMcluhan tentang dusun globa (global village). (bobot 15)
  2.  Coba anda jelaskan apa yang dimaksud oleh Emmanuel Kant, bahwa sejarah dan geografi merupakan ilmu dwitunggal. (bobot 15)
  3.  Di masyarakat Jepang ada pemahaman bahwa “kegagalan merupakan aib” manifestasi pemahaman tersebut dikenal dengan “harakiri”. Coba anda jelaskan apa yang dimaksud dengan “Harakiri”. (bobot 15)
  4. coba anda jelaskan apa yang dimaksud oleh Henry J. Warman "sumber daya itu dibatasi oleh budaya). (bobot 15) 
  5.  Buatlah satu rancangan pembelajaran  perspektif global . Untuk mempermudah anda, saya cantumkan pokok bahasannya yaitu pemanasan global. Sub pokok bahasannya yaitu kebakaran hutan. (bobot 40)

Keterangan :
  •  Semua materi ada di buku 
  •  Untuk rancangan pembelajaran perspektif global silahkan baca contohnya ada di modul 6

tugas 3 semester 2


Jawablah pertanyaan dibawah ini.

  1. Coba anda jelaskan apa yang dimaksud oleh Marshall MacMcluhan tentang dusun globa (global village). (bobot 15)
  2.  Coba anda jelaskan apa yang dimaksud oleh Emmanuel Kant, bahwa sejarah dan geografi merupakan ilmu dwitunggal. (bobot 15)
  3.  Di masyarakat Jepang ada pemahaman bahwa “kegagalan merupakan aib” manifestasi pemahaman tersebut dikenal dengan “harakiri”. Coba anda jelaskan apa yang dimaksud dengan “Harakiri". (bobot 15)
  4. coba anda jelaskan apa yang dimaksud oleh Henry J. Warman "sumber daya itu dibatasi oleh budaya). (bobot 15) 
  5.  Buatlah satu rancangan pembelajaran  perspektif global . Untuk mempermudah anda, saya cantumkan pokok bahasannya yaitu pemanasan global. Sub pokok bahasannya yaitu kebakaran hutan. (Bobot 40)

Keterangan :

  •  Semua materi ada di buku 
  •  Untuk rancangan pembelajaran perspektif global silahkan baca contohnya ada di modul 6