MODEL KONSTRUKTIVIS
Model konstruktivis didasarkan pada teori belajar dari Jean Piaget (1896-1980) dan Lev Vygotsky (1896-1934)
Bagaimana Belajar Anak dalam Model Konstruktivis
Piaget dan Vygotsky menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses yaitu dibawah kendali atau control dari si pembelajar (learner) atau motivasi dari dalam. Piaget berpendapat bahwa tidak semua pengetahuan diperoleh dengan cara yang sama. Beberapa dari jenis pengetahuan, seperti konsep panas, dapat dipelajari hanya dari pengelaman dengan benda-benda. Kita tidak belajar tentang panas sampai kita terbakar. Jadi sifat-sifat dari objek seperti tekstur, bentuk, fungsi dan lain-lain yaitu dipelajari melalui pengalaman. Bahasa dan social bagaimanapun tidak dapat dipelajari dari pengalaman tapi hanya dari orang lain. Pengetahuan logika matematika yang mana termasuk didalamnya kita mengetahui tentang matematika, seriation, klasifikasi, dan lain sebagainya hanya dapat diperoleh dari interaksi mental dengan benda-benda yang bersifat phisik.
Contoh, jika anda membiarkan melepas anak usia tiga tahun di dalam kelas, dia akan mengeksplorasi sesuatu tentang meja-meja yang ada dalamnya. Dia akan segera tahu meja-meja tersebut mempunyai sifat yang keras, permukaan yang halus atau licin. Bagaimana pun buka jumlah yang bisa membantu anak mengetahui nama meja, tapi kita terapkan untuk mengetahui anak potongan-potongan dari meja tersebut. Dia bisa belajar kata dari seseorang yang ada dalam kelompok social dia.
Vygotsky mengakui bahwa anak-anak belajar memilki suatu hubungan yang besar antara lingkungan dari benda-benda yang di manipulasi, Dia menyebut ini jenis belajar yang spontan. Dia juga mengidentifikasi jenis belajar lainnya yaitu tipe belajar secara ilmiah (scientific). Vygotsky percaya semua belajar adalah memediasi kelompok social, menghitunga adalah sesuatu yang penting dalam kelompok social.
Vygotsky percaya juga bahwa anak-anak hanya mampu belajar benda-benda yang pasti, tapi tetap memerlukan bantuan orang yang usianya diatas anak atau orang yang memiliki keterampilan diatasnya. Konsep memberikan batuan dalam teori Vygotsky disebut dengan zone of proximal development (ZPD).
Pembelajaran dalam program konstruktivis dilakukan dalam bentuk individual dan kelompok-kelompok kecil. Pembelajaran kelompok secara keseluruhan jarang terjadi. Pembelajaran juga jarang melibatkan guru dalam memberikan informasi kepada siswa. Guru bertugas mengurutkan pengalaman dengan melibatkan siswa dan menjawab pertanyaan siswa. Pemberian pertanyaan kepada siswa tidak termasuk kedalam tujuan program konstruktivis.
Dalam program konstruktivis, kurikulum yaitu merencanakan pengalaman anak yang dipilih berdasarkan keinginan anak atau menunjukan pada area baru dimana anak-anak bisa tertarik. Dalam program konstruktivis anak-anak belajar mengenai fakta-fakta seperti menemukan informasi, menganalisis data dan menyimpulkan. Anak-anak lebih banyak belajar fakta-fakta dan konsep-konsep yang bersifat kontekstual.
Contoh, anak-anak belajar tentang tumbuh-tumbuhan. Mereka boleh belajar mengidentifikasi dan mengklasifikasi daun dari berbagai jenis pohon dan bisa ikut serta dalam eksperimen untuk menemukan fungsi dari daun-daun. Untuk menguji dari pengalaman yang telah dilakukan guru bisa meminta anak-anak untuk memberikan kesimpulan tentang yang mereka observasik,
Daftar Pustaka
Jo Ann brewer. 2007. Introduction to Early Childhood Education (Preschool through primasy Grades) sixth edition. Person. New York