27 August, 2009

KURIKULUM TERPADU

MODEL-MODEL KURIKULUM TERPADU
(The Integrate Curriculum Models)
by : kongkoh


Dalam buku yang ditulis oleh Robin Fogarty yang berjudul How to Integrate the Curricula ada 10 model kurikulum terpadu. Kesepuluh model tersebut adalah :
1. Fragmented Model
2. Connected Model
3. Nested Model
4. Sequenced Model
5. Shared Model
6. Webbed Model
7. Threaded Model
8. Integrated Model
9. Immersed Model
10. Networked Model

1. Fragmented Model
Model fragmented bisa dikatakan sebagai model kurikulum yang lama atau tradisional, karena model ini dalam menyusun kurikulum masih memisah-misahkan antar disiplin ilmu. Misalnya adanya keterpisahan antara matematika dengan sains, bahasa dengan ilmu social atau juga memisahkan antara sains dengan bahasa. Model ini dapat kita jumpai pada sekolah dasar ataupun sekolah menengah. Namun sekarang untuk sekolah dasar kelas rendah (kelas 1-3) pemerintah menganjurkan atau mewajibkan sekolah menggunakan model webbed (model jaring laba-laba). Untuk lebih jelas mengetahi model fragmented lihat gambar 1.
Hal yang perl diingat dari model fragmented ini adalah bahwa tidak ada usaha untuk menghubungkan antara satu disiplin ilmu dengan disipiln ilmu lainnya. Dalam prakteknya model ini bisa terlihat dari cara guru mengajar dikelas yang mengelompokan atau memisahkan pelajaran yang satu dengan yang lainnya berdasarkan waktu. Misalnya anak-anak silahkan buka buku matematikannya sekarang kita belajar matematika. Lalu setelah waktu pelajaran habis guru menginstruksikan siswanya untuk menyimpan buku matematika dan membuka buku pelajaran baru.
Manfaat atau keuntungan mengguakan model fragmented ini adalah dengan model ini guru lebih mudah menyampaikan materi karena guru secara murni hanya menyampaikan materi dari satu disiplin ilmu saja. Dengan model ini diharapkan guru menjadi seorang ahli dalam pelajaran tersebut.
Kerugian penggunaan model ini adalah memungkinkan adanya tumpang tindih (overlap) antara materi dari beberapa disiplin ilmu yang diajarkan. Misalnya dalam matematika dibahas tentang cara menghitung jarak, lalu dalam sains juga dibahas tentang cara menghitung jarak.
Catatan :
1. guru harus membuat list atau daftar pembahasan materi yang ada pada masing-masing
mata pelajaran
2. guru harus membuat urutan daftar pembahasan materi berdasarkan kesulitan, kontinuitas
ataupun prasyarat dari suatu materi. Bisa saja urutan atau rank diatas dirubah misalnya untuk matematika dengan berbagai pertimbangan guru memutuskan urutan pertamanya pengurangan atau mengukur waktu, begitu juga dengan bidang-bidang pelajaran lainnya.
Model Selajutnya akan menyusul.......

0 comments: