By: kongkoh
22 November, 2009
Color Strength
By: kongkoh
07 October, 2009
SEJARAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
1. Kindergarten
Kindergarten didirikan oleh Friedrcih Froebel di Jerman sekita abad 19. Forebel merupakan orang pertama yang mengembangkan Kindergarten. Pengembangan Kindergarten ini ditekankan pada pengintegrasian individu atau anak dengan Tuhan, alam dan orang lain. Adapun kurikulum yang dikembangkan dalam kindergarten ini adalah pertama Gifts merliputi bola manipulatif, balok atau blok, tongkat yang digunakan untuk mengembangkan sensory dan keterampilan perseptual, simbol-simbol universal dan bentuk-bentuk geometri. Kedua Occupations meliputi menggunting kertas, melipat kertas, mengkonstruk kardus, mengcat, menjahit, membentuk dari tanah liat dll. Ketiga Mother’s Play meliputi bernyanyi, permainan, berbaris, menari, interaksi antara anak dengan petani. Keempat Nature Experience merliputi permainan diluar kelas dan mengeksplorasi alam.
Kurikulum kindergarten Frobel di dasarkan pada tiga prinsip yaitu pertama anak bukan miniatur orang dewasa. Kedua aktivitas diri terlibat dalam proses belajara secara inhern. Ketiga bermain mempunyai nilai tertinggi dan merupakan sebagai kendaraan untuk belajar.
2. Nursery School
Nursery School pertama kali dirancang oleh Rachel dan Margaret Macmillan di suatu perkampungan di Inggris. Bidang pengembagan dalam Nursery School ini meliputi bidang sosial, fisik, emosional, dan intelektual. Program ini dikembangkan anak-anak miskin yang berusia 3 – 5 tahun. Program kegiatan di Nursery School di dasarkan pada paham Gestalt atau memandang anak secara utuh. Macmillan Nursery School banyak dipengaruh oleh Edouard Seguin yaitu seorang pendidik dan sekaligus seorang pionir mengenai pentingnya pendidikan sensori pada anak retarteded (anak keterbelakangan). Dalam Macmillan Nursery School penekannya pada sosial, emosional, dan pengembagan kognitif. Kurikulum Micmillan juga dirancang untuk belajar membaca, menulis, matematika, dan sains. Dalam permainan bebas di Nursery School diberikan permainan pasir, air, kertas, seni.
3. Montessori School
Sekolah Montessori di kembangkan hampir sama dengan sekolah Macmillan. Sekolah Montessori di kembangkan di Italia pada siswa yang memiliki keterbelakangan mental (mentally deficient). Dalam sekolah Montessori lingkungan sekolah diciptakan dengan lingkungan yang alami, hal ini diciptakan agar reaksi alami anak dapat keluar. Tapi jika lingkungan sekolah anak diciptakan tidak alami menurut Montessori ini akan menghalangi munculnya reaksi alami pada diri anak. Dalam kuriklum Montessori juga diperkenalkan membaca dan menulis serta matematika hal ini seperti yang dilakukan oleh sekolah Kilpatric (sekolah yang menganut paham Montessori) walaupun hal ini banyak mendapatkan kiritikan. Akhirnya pada tahun 1918 Sekolah Montessori di Amerika di Tutup. Namun pada tahun 1960an dibuka lagi setelah terjadi masalah adanya anak-anak yang tidak bisa membaca.
4. Day Care Centers
Istilah Day Care Center pada awalnya adalah Creche lalu diterjemahkan menjadi crib, kata ini sering menunjukan pada Day Care Center yang didirikan pada tahun 1944 di Paris. Day Care Center merupakan hasil pengaruh dari revolusi industri dimana banyak para ibu bekerja di luar rumah dan anak-anak mereka dimasukan kedalam Day Care Center. Pada awalnya Day Care Center tidak menyediakan kegiatan pendidikan namun pada tahun 1920 baru dilakukan kegiatan pendidikan yang bersifat fisik lalu pada tahun 1930an dan awaln 1940an para orang tua menginginkan anaknya diberikan pendidikan yang berkualitas.
5. Head Start Programs
Program ini di desain pada tahun 1965 yaitu mengembangkan program pendidikan par sekolah untuk anak miskin. Kuriulum yang digunakan dalam program ini meliputi kognitif, fisik, medikal, sosial, nutrisi, dan kesehatan.
6. British Infant School
British Infant School melayani anak usia lima sampai tujuh tahun.. kuriklum pada British Infant School meliputi matematika, membaca, menulis, sensori, estetika, dan social. Berikut ini adalah ciri-ciri dari British Infant School:
1) area kerja fleksibel, ruagan terbuka
2) banyak sumber belajar dari banyak tipe
3) struktur kurikulum bertahap dan dikelola dengan baik
4) siswa diajak terlibat dalam memutuskan aktivitas belajar
5) guru berinteraksi dengan perorangan maupun dengan kelompok
Sumber :
James Flood & Diane Lapp.1981. Language Reading Instruction for the Young Child. Collier Macmillan Publishers. London.
14 September, 2009
TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF
Teori Perkembangan Piaget
Piaget percaya bahwa anak-anak dalam membangun (construct) kognitifnya tidak semata-mata hanya pengaruh dari lingkungan tapi kognitif dibangun oleh anak sendiri secara aktif di dalam lingkungannya. Ada dua proses yang perlu digaris bawahi dalam anak membangun pengetahuannya tentang dunia yaitu organisasi (organization) dan adaptasi. Organisasi berperan untuk mengelola pengalaman-pengalaman yang diterima melalui indera. Pengalaman-pengalaman dikelompokan atau diurutkan kedalam kategori-kategori, hal ini memudahkan kita untuk mengetahui sesuatu. Misalnya konsep kucing dengan ciri khas suaranya, bentuk tubuhnya, jenis bulu sehingga ketika kita mendengar ”meong” (suara kucing) secara otomatis kita akan tahun bahwa itu adalah kucing walaupun mungkin kucing itu tidak terlihat, tapi berkat pengalam-pengalaman yang diterima melalui indra dan disimpan di memori serta dikelola oleh otak maka kita bisa tahu suatu benda. Oleh sebab itu organisasi (organization) sering gdihubungkan dengan memori jangka panjang (long term memory).
Selain mengorganisasikan pengalaman-pengalaman, kita juga perlu mengadaptasikan pikiran kita dari ide-ide baru yang masuk kedalam otak. Piaget percaya bahwa ada dua cara mengadaptasian ide-ide baru kedalam ide-ide yang sudah ada sebelumnya yaitu dengan cara asimilasi dan akomodasi. Asimiliasi terjadi ketika anak-anak menggabungkan informasi-informasi baru kedalam pengetahuan mereka yang sudah ada di dalam otak. Sedangakan akomodasi yaitu penyesuian anak-anak terhadap informasi-informasi yang baru.
Ada empat tahap perkembangan kognitif menurut Piaget yaitu berpikir sensorimotor, berpikir praoperasional, berpikir operasional konkrit, dan berpikir formal operasional
- Berpikir sensorimotor, yaitu usia sejak lahir sampai 2 tahun. Tahap berpikir sensorimotor dirinci lagi mejadi enam sub tahap, yaitu :
- reflek sederhana (simple reflexs) usia satu bulan setelah lahir
- kebiasaan awal dan reaksi sirkuer dasar ( first habits and primary circular reactions) usia antar satu dan empat bulan
- rekasi sirkular kedua (secondary circular reaction) usia 4 samapai 8 bulan
- koordinasi reaksi sirkular kedua (coordination of secondary circular reactions) usia antara 8 sampai 12 bulan
- reaksi sirkuler ketiga, sesuatu yang baru dan rasa ingin tahu (teriary circular reactions, novelty, and curiosity) usia antara 12 sampai 18 bulan
- internalisasi skema, usia 18 bulan sampai 24 bulan.
- Berpikir Praoperasional, yaitu usia antara 2 dan 7 tahun. Tahap berpikri praoperasional dibagi lagi menjadi dua sub tahap, yaitu :
- Sub tahap fungsi simbolik (symbolic function substage). Terjadi pada usia antara 2 dan 4 tahun
- sub tahap berpikir intuitif (intuitive thought substage). Terjadi kira-kira usia 4 dan 7 tahun
- Berpikir Operasional Konkrit, yaitu terjadi pada usia 7 sampai 11 tahun.
- Berpikir Formal Operasional, yaitu terjadi pada usia 11 sampai dewasa
Penerapan teori Piaget pada kegiatan mengajar yaitu :
- mengambil pendekatan konstruktif
- pembelajaran langsung (direct learning)
- asesmen yang dilakukan secara simultan (ongoing assessmen)
- meningkatkan intelektual siswa
- ruang kelas di setting untuk eksplorasi dan discovery.
Sumber :
John W. Santrock. 2001. Child Development Ninth Edition.London: Mcgraw Hill
07 September, 2009
BUKU
Downdload Buku Gratis Disini :
- Every Child a Scientist:Achieving Scientific Literacy for All
- Mathematics Learning in Early Childhood: Paths Toward Excellence and Equity (2009)
- .Eager to Learn: Educating Our Preschoolers (2000)
- Starting Out Right: A Guide to Promoting Children's Reading Success (1999)
- Learning from Experience: Evaluating Early Childhood Demonstration Programs (1982)
- Penelitian Subyek Tunggal (Single Subject Research)
- Sains Untuk TK (CJPicard_KindergartenScience)
- Standar Kompetensi TK
- standar isi
- pedoman pengembangan silabus
- pedoman pembelajaran di Tk
- Asesmen PAUD
- Konvensi hak-hak anak
- Integrating curricula with multiple intellegance
28 August, 2009
Perkembangan (Development)
Perkembangan adalah perubahan pola yang dimulai dari konsepsi dan dilanjutkan terus pada masa hidup. Gerak pola kehidupan ini sangat komplek, karena pola ini diciptakan oleh beberapa proses seperti proses biologi, kognitif dan sosioemosional.
- Proses biologi, meilibatkan perubahan di dalam tubuh seorang individu. Misalnya perkembangan otak, bertambangnya tinggi dan berat badan, keterampilan motorik, perubahan hormone dari pubertas.
- proses kognitif, perubahan ini meliput cara berpikir, intelegensi, bahasa.
- proses sosioemosional, perubahan ini meliputi hubungan individu dengan orang lain, perubahan emosi, perubahan kepribadian.
Periode Perkembangan :
- Periode prenatal, dimulai dari masa konsepsi sampai lahir. Terbentuknya sel sampai usia 9 bulan proses ini ditandai dengan perubahan dari satu sel menjadi organisme.
- infancy, dimulai dari lahir sampai 18-24 bulan proses ini ditandi dengan dimulainya aktivitas bahasa, berpikir simbolik, koordinasi sensorimotor, belajar kehidupan social.
- early childhood, periode ini dimulai dari berakhirnya masa infancy sampai usia 5-6 tahun. Periode ini kadang sering disebut dengan istilah prasekolah. Perkembangan pada masa ini ditandai dengan memberikan perhatian yang cukup pada dirinya sendiri, berkembangnya kesiapan keterampilan sekolah, waktu diisi dengan bermain dengan teman sebanyanya.
- middle and late childhood, periode ini dimulai pada usia 6 – 11 tahun, ditandai dengan masuk sekolah dasar. periode ini disebut dengan periode sekolah dasar. hal ini ditandai dengan keterampilan membaca, menulis dan berhitung.
- Adolescence, periode ini merupakan periode transisi dari childhood ke adulthood dimulai dari usia 10-12 tahun berakhir pada usia18-22 tahun. Ciri-ciri pada periode ini adalah adanya perubahan bentuk tubuh yang dramatis, berkembangannya karakter sek misalnya berkembangnya buah dada, suara menjadi lebih dalam/berat, perawatan rambut.
Sumber :
Santrock, John W. 2001. Child Development Ninth Edition. Boston Burr Ridge : McGraw-Hill
27 August, 2009
KURIKULUM TERPADU
Dalam buku yang ditulis oleh Robin Fogarty yang berjudul How to Integrate the Curricula ada 10 model kurikulum terpadu. Kesepuluh model tersebut adalah :
1. Fragmented Model
2. Connected Model
3. Nested Model
4. Sequenced Model
5. Shared Model
6. Webbed Model
7. Threaded Model
8. Integrated Model
9. Immersed Model
10. Networked Model
1. Fragmented Model
Model fragmented bisa dikatakan sebagai model kurikulum yang lama atau tradisional, karena model ini dalam menyusun kurikulum masih memisah-misahkan antar disiplin ilmu. Misalnya adanya keterpisahan antara matematika dengan sains, bahasa dengan ilmu social atau juga memisahkan antara sains dengan bahasa. Model ini dapat kita jumpai pada sekolah dasar ataupun sekolah menengah. Namun sekarang untuk sekolah dasar kelas rendah (kelas 1-3) pemerintah menganjurkan atau mewajibkan sekolah menggunakan model webbed (model jaring laba-laba). Untuk lebih jelas mengetahi model fragmented lihat gambar 1.
Hal yang perl diingat dari model fragmented ini adalah bahwa tidak ada usaha untuk menghubungkan antara satu disiplin ilmu dengan disipiln ilmu lainnya. Dalam prakteknya model ini bisa terlihat dari cara guru mengajar dikelas yang mengelompokan atau memisahkan pelajaran yang satu dengan yang lainnya berdasarkan waktu. Misalnya anak-anak silahkan buka buku matematikannya sekarang kita belajar matematika. Lalu setelah waktu pelajaran habis guru menginstruksikan siswanya untuk menyimpan buku matematika dan membuka buku pelajaran baru.
Manfaat atau keuntungan mengguakan model fragmented ini adalah dengan model ini guru lebih mudah menyampaikan materi karena guru secara murni hanya menyampaikan materi dari satu disiplin ilmu saja. Dengan model ini diharapkan guru menjadi seorang ahli dalam pelajaran tersebut.
Kerugian penggunaan model ini adalah memungkinkan adanya tumpang tindih (overlap) antara materi dari beberapa disiplin ilmu yang diajarkan. Misalnya dalam matematika dibahas tentang cara menghitung jarak, lalu dalam sains juga dibahas tentang cara menghitung jarak.
2. guru harus membuat urutan daftar pembahasan materi berdasarkan kesulitan, kontinuitas