Teori-Teori Pemerolehan Bahasa Pada Anak
by. kongkoh
Untuk memulai tulisan ini akan saya mulai dari definisi bahasa, hal ini penting agar kita mendapatkan informasi dasar sebelum kita membahasa teori-teori yang akan menjelaskan bagaimana bahasa diperoleh oleh anak.
Definisi bahasa. Dari beberapa literatur yang saya baca tentang definisi bahasa secara umum hampir sama, tapi tidak ada salahnya saya tuliskan disini beberapa defini bahasa dari beberapa literatur yang saya temukan.
- Santrcok (2011:260). Language is a form of communication—whether spoken, written, or signed—that is based on a system of symbols.
- Brewer (2007:268). Language is defined as a system of communication used by human. it is either produced orally or by sign, and it can be extended to its written form
- Curtis (2003:46). Language is a small number of individually meaningless symbols (sounds, letters and gestures) that can be combined according to agreed rules to produce an infinite number of messages.
Secara umum dari ketiga definisi tersebut diatas tidak terdapat perbedaan yang berarti. Ada empat hal yang dapat diambil dari ketiga definisi diatas yaitu komunikasi, simbol-simbol, manusia, aturan yang disepakati. Nah sekarang mari kita konstruk sintesanya, ya sekali-kali bolehlah kita buat sitesis. Jadi bahasa bisa kita artikan suatu bentuk sistem komunikasi manusia berupa simbol-simbol yang memiliki aturan yang telah disepakati. Saya pikir jelas ya..tentang definisi bahasa.
Bahasa itu sangat terarah dan teratur/terorganisir. Keteraturan bahasa melibatkan 5 (lima) sistem aturan yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, sematik dan pragmatik. Kelima sistem ini tidak saya jelaskan, namun sudah saya berikan link (wikipedia) untuk melihat penjelasan dari masing-masing sistem tersebut. Jadi silahkan teman-teman klik saja dari kelima sistem tersebut.
Sumber :
Bahasa itu sangat terarah dan teratur/terorganisir. Keteraturan bahasa melibatkan 5 (lima) sistem aturan yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, sematik dan pragmatik. Kelima sistem ini tidak saya jelaskan, namun sudah saya berikan link (wikipedia) untuk melihat penjelasan dari masing-masing sistem tersebut. Jadi silahkan teman-teman klik saja dari kelima sistem tersebut.
Selanjutnya akan saya jabarkan teori yang mendukung bagaimana anak memperoleh bahasa. Proses belajar bahasa yang dilakukan anak sering muncul secara ajaib. Tidak ada seorang pun yang mengajari anak belajar bahasa, tetapi dia mempelajarinya, dan mempelajarinya dengan baik dalam waktu yang sangat singkat. Ada 3 model teori yang menjelaskan perkembangan bahasa pada anak yaitu model behaviorist, model linguistik, model konstruktivist.
Model Behaviorist. Model ini menjelaskan bagaimana anak/infant belajar bahasa, model ini tetap konsisten dengan aturan operant conditioning yang didasarkan pada sebuah model sitmulus - respon. Dalam istilah sederhananya dalam belajar bahasa bahwa anak/infant meniru bahasa yang dia dengar dan itu terus dilakukannya dan ia selalu mengulang-ulang apa yang didengarnya. Anak/infant didalam meniru bahasa tidak harus tepat ataupun langsung dimanfaatkan oleh anak dalam belajar bahasa. Satu hal yang penting dalam model ini bahwa anak akan mendapatkan reward atas yang dilakukannya yaitu meniru bahasa yang ia dengar. Model ini tentunya tidak menjawab semua persoalan bagaimana seorang anak memperoleh bahasa, namun setidaknya ada penejelasan dari sisi behavioristik bagaimana seorang anak mempelajari bahasa.
Model linguistik. Tokoh yang terkenal model ini yaitu Noam Chomsky, Ia berpendapat bahwa bahasa sudah melekat pada diri anak semenjak dilahirkan dan yang diperlukan hanyalah pemicu yaitu adanya kontak sosial dengan pembicara agar bahasa tersebut muncul. Ia pun mengatakan bahwa pada diri manusia terdapat perlengkapan berupa alat untuk memperoleh bahasa (language acquisition device), yaitu suatu struktur yang ada didalam otak yang memungkinkan dapat mempelajari bahasa.
Model Konstruktivist. Pengusung model ini Jean Piaget, Jerome Bruner dan Lev Vygotsky mempercayai bahwa anak-anak belajar bahasa dengan cepat hal ini dikarenakan otak manusia mencari pola-pola dan tatanan dalam bahasa, dan terus menerus mencari pola dan tatanan dalam bahasa. Belajar bahasa bukanlah sesuatu yang mudah. Membuat anak berusaha ingin tahu untuk belajar nama-nama benda, perasaan, dan tindakan. Model konstruktif memandang pembelajar memegang peranan penting didalam proses belajar bahasa. Pembelajar aktif dalam mencari dan mengkonstruk makna dan mencari komunikasi dengan orang lain. Pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan bahasa disebutkan dalam model ini, karena banyak kata-kata dapat diperoleh melalui interaksi. Banyak faktor yang mempengaruhi belajar bahasa, seperti faktor kematangan sosial, faktor biologis, faktor kognitif. Menurut Bruner, pemerolehan bahasa didukung oleh orang dewasa yang membuat anak belajar bahasa. Dukungan yang dimaksud dikenal dengan istilah "scaffolding".
Demikian uraian singkat yang dapat saya tuliskan semoga bermanfaat.
Model Behaviorist. Model ini menjelaskan bagaimana anak/infant belajar bahasa, model ini tetap konsisten dengan aturan operant conditioning yang didasarkan pada sebuah model sitmulus - respon. Dalam istilah sederhananya dalam belajar bahasa bahwa anak/infant meniru bahasa yang dia dengar dan itu terus dilakukannya dan ia selalu mengulang-ulang apa yang didengarnya. Anak/infant didalam meniru bahasa tidak harus tepat ataupun langsung dimanfaatkan oleh anak dalam belajar bahasa. Satu hal yang penting dalam model ini bahwa anak akan mendapatkan reward atas yang dilakukannya yaitu meniru bahasa yang ia dengar. Model ini tentunya tidak menjawab semua persoalan bagaimana seorang anak memperoleh bahasa, namun setidaknya ada penejelasan dari sisi behavioristik bagaimana seorang anak mempelajari bahasa.
Model linguistik. Tokoh yang terkenal model ini yaitu Noam Chomsky, Ia berpendapat bahwa bahasa sudah melekat pada diri anak semenjak dilahirkan dan yang diperlukan hanyalah pemicu yaitu adanya kontak sosial dengan pembicara agar bahasa tersebut muncul. Ia pun mengatakan bahwa pada diri manusia terdapat perlengkapan berupa alat untuk memperoleh bahasa (language acquisition device), yaitu suatu struktur yang ada didalam otak yang memungkinkan dapat mempelajari bahasa.
Model Konstruktivist. Pengusung model ini Jean Piaget, Jerome Bruner dan Lev Vygotsky mempercayai bahwa anak-anak belajar bahasa dengan cepat hal ini dikarenakan otak manusia mencari pola-pola dan tatanan dalam bahasa, dan terus menerus mencari pola dan tatanan dalam bahasa. Belajar bahasa bukanlah sesuatu yang mudah. Membuat anak berusaha ingin tahu untuk belajar nama-nama benda, perasaan, dan tindakan. Model konstruktif memandang pembelajar memegang peranan penting didalam proses belajar bahasa. Pembelajar aktif dalam mencari dan mengkonstruk makna dan mencari komunikasi dengan orang lain. Pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan bahasa disebutkan dalam model ini, karena banyak kata-kata dapat diperoleh melalui interaksi. Banyak faktor yang mempengaruhi belajar bahasa, seperti faktor kematangan sosial, faktor biologis, faktor kognitif. Menurut Bruner, pemerolehan bahasa didukung oleh orang dewasa yang membuat anak belajar bahasa. Dukungan yang dimaksud dikenal dengan istilah "scaffolding".
Demikian uraian singkat yang dapat saya tuliskan semoga bermanfaat.
Sumber :
- Jo Ann Brewer. 2007. Introduction to Early Childhood Education: Preschool Through Primary Grades (6th Edition). United States : Pearson
- John Santrock. 2011. Child Development: An Introduction. New York : McGraw-Hill
- Audrey Curtis. 2003. Care and Education in Early Childhood: A Student's Guide to Theory and Practice. New York : RoutledgeFalmer
0 comments:
Post a Comment