Tahnik
by. kongkoh
Pada kesempatan ini saya ingin mengulas tentang tahnik atau mentahnik bayi yang baru lahir. Materi ini saya ambil dari 2 (dua) sumber buku yaitu pertama yang ditulis oleh 'Ulwan yang berjudul Tarbiyatul Aulad Fil Islam (Pendidikan Anak Dalam Islam), Kedua ditulis oleh Suwaid yang berjudul Manhaj At-Tarbiyyah An-Nabawiyyah lit-Thift (Mendidik Anak Bersama Nabi). Mentahnik merupakan rangkian proses menyambut lahirnya sang buah hati pujan orang tua yaitu seorang anak. Tahnik atau Mentahnik untuk sebagian umat islam mungkin terasa asing karena istilah ini atau proses ini agak kurang familiar dibandingkan dengan aqiqah, guting rambut, maupun proses pemberian nama seorang anak.
Mentahnik merupakan salah satu amalan yang disyariatkan dalam Islam pada anak yang baru lahir. Namun sebelum kita bahas lebih jauh mari kita pahami dulu apa itu Tahnik/Mentahnik. Menurut 'Ulwan (2012:43) Tahnik artinya mengunyah kurma dan menggosokannya ke bagian tenggorokan anak yang baru lahir. Sedangkan menurut Suwaid (2009:76) Tahnik adalah menggosokkan buah kurma pada langit-langit mulut sang bayi. Dari kedua pengertian diatas buah yang digunakan untuk mentahnik yaitu kurma, lalu bagaimana kalau tidak ada buah kurma menurut 'Ulwan (2012:43) kalau tidak ada kurma bisa menggunakan bahan lain yang rasanya manis seperti saripati gula yang dicampur air bunga.
Berikut ini dalil-dalil yang dijadikan rujukan perihal mentahnik yang saya ambil dari kedua sumber buku yang saya tuliskan diatas :
- disebutkan dalam shahihain dari hadits Abi Burdah bahwa Abu Musa berkata, "Aku telah dikaruniai seorang anak. Kemudian aku membawanya kepada Nabi lalu beliau menamakannya Ibrahim dan menggosok-gosok langit mulutnya dengan sebuah kurma serta mendoakannya dengan keberkahan. Setelah itu beliau menyerahkannya kembali kepadaku.
- disebutkan dalam shahihain dari hadits Anas bin Malik berkata, "Diceritakan bahwa anak Abu Thalhah sakit, sedangkan Abu Thalhah keluar rumah. Kemudian anak itu meninggal. Ketika Abu Thalhah kembali pulang, ia bertanya, 'bagaimanakah keadaan anakku?' Ummu Sulaim menjawab, 'Dia tenang seperti sedia kala. 'kemudian Ummu Sulaim menghidangkan makan malam untuknya dan makanlah dia, setelah itu ia menggaulinya. Setelah selesai, Ummu Sulaim berkata, 'kuburkanlah anakmu.' Keesokan harinya, Abu Thalhah mendatangi Nabi dan memberitahukannya tentang kejadian yang menimpanya. Nabi bersabda, 'Apa tadi malam engkau telah berhubungan?' Ia menjawab, 'Ya.' Nabi bersabda, 'Ya Allah, berikanlah berkah kepada mereka berdua.' kemudian Ummu Sulaim merlahirkan seorang anak. Maka Abu Thalhah berkata kepadaku, 'Bawalah kepada Nabi.' Bersama anak tersebut, ia telah membawa beberapa butir kurma. Kemudia Nabi mengambilnya dan bertanya, 'Apakah ada sesuatu bersamanya?' Mereka berkata, 'Ya, buah kurma.' Kemudian Nabi mengambil buah kurma tersebut dan mengunyahkannya, lalu mengulumkan mulutnya kedalam mulut anak itu. Kemudian menggosok-gosokkannya dan menamakannya 'Abdullah'
- Al-Khalal berkata, "Aku telah diberi kabar oleh Muhammad bin 'Ali, Ia berkata bahwa ia telah mendengar ibu anak Ahmad bin Hambal berkata, 'ketika aku merasakan sakit karena melahirkan anak, tuanku sedang tidur. Kemudian aku berkata kepadanya , 'wahai tuanku, aku ini mau mati.' Ia berkata, 'Semoga Allah menghilangkan sakitmu.' Kemudian ia melahirkan Sa'id. Lalu ia berkata, 'Berikanlah buah kurma itu, kami mempunyai kurma dari mekkah.' Kemudia ia berkata kepada 'Ali. 'Kunyahlah kurma ini dan gosokkanlah kepadanya.' kemudian aku melakukannya."
- Hisyam bin Urwah dari Asma, bahwa dia berkata, "Aku mengandung Abdullah bin Zubair ketika masih di Mekkah. Lalu aku keluar (hijrah dari Mekkah) menuju Madinah, sedangkan aku sedang hamil tua. Lalu aku singgah di Quba, dan akhirnya aku melahirkannya di sana. Kemudian aku letakkan dia dipangkuan beliau. Beliau lantas mendoakannya dengan sebiji kurma yang beliau kunyah terlebih dahulu. Lalu beliau mengeluarkannya lagi. Maka makanan pertama yang masuk kedalam mulutnya adalah kurma yang tercampur dengan liur Rasulullah saw. Kemudia beliau men-tahnik-nya dengan kurma tersebut, mendoakan kebaikan untuknya, serta memohonkan berkah baginya
Demikanlah uraian singkat tentang tahnik, mudah-mudahan dapat memberikan informasi dan bermanfat. Terima kasih.
Sumber :
- Muhammad Suwaid. 2009. Manhaj At-Tarbiyyah An-Nabawiyyah lit-Thift (Mendidik Anak Bersama Nabi). Diterjemahkan oleh Salafuddin Abu Sayyid. Solo : Pustaka Arafah
- Abdullah Nashih 'Ulwan. 2012. Tarbiyatul Aulad Fil Islam (Pendidikan Anak Dalam Islam). Diterjemahkan oleh Arif Rahman Hakim. Sukoharjo : Al-Andalus
Baca yang lainnya :
0 comments:
Post a Comment