08 June, 2015

Perkembangan Kognitif Piaget (tahap sensorimotor)

Perkembangan Kognitif Jean Piaget

(Tahap Sensorimotor)

Oleh : kongkoh


 


Piaget mengidentifikasi 4 (empat) tahap perkembangan kognitif pada anak mulai dari usia 0 – 15 tahun. Keempat tahapan tersebut yaitu sensorimotor (sensorimotor), praoperasional (preoperational), operasional konkrit (concreate operational) dan operasional formal (formal operational). Untuk lebih jelasnya mengenai keempat tahap kognitif tersebut berikut ini akan dijelas secara terperinci satu persatu:

1. Tahap sensorimotor (sensorimotor stage)

Tahap sensorimotor  ini berkembang pada rentang usia anak setelah lahir yaitu 0 – 2 tahun. Sebelum menjelaskan lebih jauh tahap sensorimotor alangkah baiknya kita pahami dahulu istilah sensorimotor hal ini perlu agar memberikan kemudahan pada kita dalam memahami tahap ini lebih jauh. Sensorimotor sebetulnya satu istilah yang memiliki makna ganda karena memang dalam istilah tersebut ada dua kata yang membentuknya dan  masing-masing kata tersebut mempunyai arti yang berbeda. Sensorimotor jika dipecah menjadi sensory atau sensoris dan motor atau motorik, kedua kata ini tentu memiliki makna yang sangat berbeda. Sensory kalau kita terjemahkan artinya yaitu sensoris atau bisa juga diartikan indra. Indra merupakan bagian tubuh yang peka terhadap rangsang. Sering kita mengenal istilah panca indra (mata, hidung, kulit, telinga, lidah). Sedangkan motorik berhubungan dengan fisik ataupun gerak. Jadi sekarang sudah jelas bahwa ruang lingkup tahap sensorimotor ini ada pada sensoris atau indra dan motorik. Sekarang mari kita bahas tahap sensorimotor menurut Piaget. Teori perkembangan kognitif Piaget merupakan bagian teori konstruktivis yang artinya selalu ada interaksi lingkungan dengan anak dalam mengkonstruk kognitif anak. Oleh sebab itu pada tahap sensorimotor ini perkembangan kognitif anak dikonstruk atau dibangun berdasarkan adanya interaksi antara lingkungan dengan anak melalui indra maupun fisik anak. Jadi untuk memahami lingkungan sekitar, anak usia 0-2 tahun menggunakan indra maupun fisiknya (gerak). Indra dan fisik/gerak dalam aksinya tidak berjalan sendiri-sendiri namun keduanya saling berkoordinasi. Sampai disini pengetahuan kita mungkin lebih bertambah, namun ini adalah baru pengantar kita belum masuk pada inti bahasan yaitu kognitifnya itu sendiri, karena dari tadi yang kita bahas adalah perangkat yang dapat digunakan anak dalam mengkonstruk kognitifnya. Sedangkan bagaimana perkembangan kognitif pada tahap sensorimotor belum kita bahas.

Ada tiga pola yang berhubungan dengan kognitif anak pada usia 0-2 tahun yaitu pada awal kelahiran anak memiliki pola reflektif sedangkan pada usia akhir tahap ini memiliki pola yang lebih kompleks dan adanya penggunaan sombol-simbol yang primitif. Untuk lebih jelas memahami maksud ketiga pola tersebut mari kita bahas lebih detil bagian-bagian dari tahap sensorimotor. Piaget membagi tahap sensorimotor menjadi 6 (enam) sub tahap sensorimotor, yaitu: (1)Refleks sederhana (simple  reflexes), (2) Kebiasan awal dan reaksi sirkular dasar (First habits and primary circular reactions), (3) Reaksi sirkular kedua (Secondary circular reactions), (4) Koordinasi reaksi-reaksi kedua (Coordination of secondary circular reactions), (5) Rekasi sirkular tersier, hal yang baru dan keingintahuan (Tertiary circular reactions, novelty, and curiosity), (6) Internalisasi skema (Internalization of schemes). 
Refleks sederhana (simple  reflexes). Reflex ini terjadi pada bulan pertama setelah lahir. Koordinasi antara sensasi dan aksi ini membentuk suatu perilaku reflex (reflexes behaviors) misalnya “rooting reflexes” saya artikan secara bebas yaitu gerakan-gerakan mata yang seolah seperti mencari-cari atau melihat-lihat sesuatu obyek disekelilingnya. “Suck reflexes”  atau reflex mengisap. Bayi dengan segera dapat membentuk perilaku reflex yang sama walaupun stimulus yang biasanya dia terima tidak diberikan. Misalnya anak yang baru lahir akan mengisap putting susu ibunya atau botol hanya jika putting susu ibu atau botol ditempelkan atau ditempatkan pada mulut anak, atau pun disentuhkan pada bibir anak. Kemudian dengan segera anak akan melakukan aksi mengisap walaupun puting maupun botol hanya didekatkan dengan mulutnya artinya tidak seperti pada awal yaitu putting ataupun botol harus di letakan di mulutnya. Pengalaman-pengalaman ini akan ditata oleh anak didalam otaknya dan proses ini akan terus berlangsung sepanjang kehidupan anak.

Mungkin yang jadi pertanyaan disini bagi saya khusunya, berapa lama hitungan waktu terjadinya perubahan perilaku refleks tersebut, apa hitungan menit, jam, hari, atau minggu? Sampai saat ini saya belum mendapatkan datanya
Kebiasan awal dan reaksi sirkular primer (First habits and primary circular reactions), sub tahap ini berkembang antara usia 1 – 4 bulan. Pada sub tahap ini terjadi koordinasi antara sensasi dengan 2 (dua) jenis skema yaitu kebiasaan dan reaksi sirkular primer. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kedua skema tersebut berikut penjelasannya.

-   Kebiasaan (habits). Skema ini didasarkan pada suatu refleks yang benar-berna terpisah dari stimulus yang diberikan pada bayi. Jika pada sub tahap 1, bayi akan mengisap apabila botol susu diletakan di bibir bayi atau jika bayi melihat botol susu tersebut. Sedangkan pada sub tahap 2, bayi tidak lagi terpengaruh oleh stimulus yang biasa ia terima, bayi akan melakukan aksi mengisap walaupun botol tersebut tidak lagi diberikan padanya. Jadi reaksi sirkular adalah suatu aksi yang dilakukan berulang-ulang.

-    reaksi sirkular primer (primary circular reaction). Skema ini didasarkan pada usaha untuk mereproduksi suatu peristiwa yang awalnya terjadi secara kebetulan. Misalnya bayi secara tidak senghaja mengisap jarinya ketika dekat dengan mulutnya. Kemudia dia akan mencari lagi jari-jarinya untuk diisap kembali, namun jari-jari mereka tidak bisa kooperatif karena bayi tidak dapat mengkoordinasikan tindakannya secara visual dan manual. Jadi kebiasan (habits) dan reaksi sirkular (circular reaction) merupakan sesuatu yang stereotip (sesuatu yang tetap). Jadi aksi-aksi ini terus diulang dengan cara yang sama diwaktu lainnya.
Reaksi sirkular yang kedua (Secondary circular reactions). Perkembangan ini terjadi antara usia 4 – 8 bulan. Pada tahap ini bayi lebih berorientasi pada obyek. Misalnya bayi secara kebetulan membunyikan kerincingan dan tindakan itu ia lakukan secara berulang-ulang tindakan ini ia lakukan untuk daya tariknya. Banyi juga meniru tindakan-tindakan sederhana seperti bayi bicara atau burbling pada orang dewasa. Bagaimanapun tindak-tindakan imitasi yang dilakukan oleh bayi sangat terbatas sehingga tindakan imitasinya pun hanya pada tindakan-tindakan yang memungkinkan ia dapat lakukan.
Koordinasi reaksi sirkular yang kedua (Coordination of secondary circular reaction). Perkembangan ini terjadi pada usia 8 – 12 bulan. Untuk mampu masuk pada tahap perkembangan ini bayi harus mampu melakukan koordinasi antara pandangan dan sentuhan, mata dan tangan. Tindakan yang dilakukan anak pada tahap ini lebih terarah. Perubahan secara signifikan pada tahap ini melibatan skema-skema dan dilakukan secara kesenghajaan. Bagi bayi mudah menggabungkan ataupun menggabungkan kembali skema yang telah ia pelajari sebelumnya dengan cara yang terkoordinasi. Mereka mungkin melihat sebuah benda dan memahaminya secara bersamaan, atau mereka mungkin memeriksa secara visual sebuah mainan seperti kerincingan dan jari secara bersamaan serta menjelajahinya dengan merasakanya melalui sentuhan terhadap mainan tersebut. Tindakan bayi bahkan lebih terarah dari sebelumnya. Terkait koordinasai ini merupakan pencapaian kedua dari hadirnya intensionalitas. Sebagai contoh bayi mungkin memanipulasi tongkat untuk menjangkau mainan yang diinginkannya, atau mungkin menjatuhkan satu balok untuk mencapai dan bermain dengan yang lainnya.
Rekasi sirkular tersier, hal yang baru dan keingintahuan (Tertiary circular reactions, novelty, and curiosity). Perkembangan ini terjadi antara usia 12 – 18 bulan. Pada tahap ini bayi tertarik pada banyak sifat benda dan banyak hal yang dapat mereka perbuat pada benda tersebut. Misalnya dalam bermain balok, bayi bisa mengambil satu balok untuk menjatuhkannya balok tersebut, atau bisa juga dia mengambil balok lainnya untuk didorong-dorong. Reaksi sirkular tersier merupakan skema dimana bayi senghaja mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan baru dengan benda tersebut, hal ini terus mereka melakukannya.
Internalisasi skema (Internalization of schemes). Pada tahap perkembangan ini terjadai pada usia 18 -24 bulan. Pada tahap ini bayi mengembangkan kemampuan untuk menggunakan symbol-simbol primitif. Piaget mengartikan symbol sebagai an internalized sensory image or word that represents an event. Symbol primitif memungkinkan bayi untuk berpikir tentang  aktivitas konkrit. Dengan symbol memungkinkan bayi untuk memanipulasi dan meruba aktivitas secara sederhana. Misalnya anaknya Piaget melihat kota korek api yang dibuka dan ditutup, kemudia anak tersebut menirukannya kejadian tersebut dengan membuka dan menutup mulutnya.

Demikian penjelasan perkembangan kognitif pada tahap sensorimotor. Untuk tahap perkembangan kognitif selanjutnya akan dibahas pada tulisan lainnya. Mudah-mudahan tulisan ini dapat bermanfaat. jika ada kata atau kalimat yang kurang tepat mohon koreksi, serta silahkan kirim koreksian anda ke  admin kongkoh.

Saran:
Untuk mengetahui lebih banyak tentang materi diatas silahkan baca buku sumber yang ada di bawah ini. Thanks.
Sumber. John Santrock. Child Development Thirteenth Edition. 2010. Mc Graw Hill.

0 comments: